Penerapan Metode Largest Candidate Rule Dalam Upaya Menyeimbangkan Beban Kerja Pada Stasiun Line Laser Marking (Studi Kasus PT. Metalart Astra Indonesia)

PT Metalart Astra Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dengan memproduksi produk-produk interior mesin dan beberapa spare part eksterior. Menurut pengamatan penulis belakangan ini PT Metalart Astra Indonesia tepatnya di line pembuatan barcode Laser Marking mengalami masalah keseimbangan lintasan stasiun kerja dan effisiensi lintasan stasiun kerja. Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik mengangkat judul “Penerapan Metode Largest Candidate Rule Dalam Upaya Menyeimbangkan Beban Kerja Pada Stasiun Line Laser Marking”. Metode penyeimbangan lini produksi tersebut dihitung atas dasar waktu operasi paling panjang penempatannya yang akan dijadikan prioritas pada stasiun kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menyeimbangkan stasiun line Laser Marking dan meningkatkan effisinsi lintasan kerja di line Laser Marking. Dengan menggunakan metode Largest Candidate Rule, maka diperoleh jumlah 4 stasiun kerja, dari kondisi awal yang berjumlah 7 stasiun kerja. Hal tersebut bisa menguntungkan perusahaan karena bisa memangkas 3 stasiun kerja dan peningkatan effisiensi lintasan menjadi 88.8% dari kondisi awal sebelum dilakukan penerapan mengunakan metode Largest Candidate Rule yakni berjumlah 50.8% dan nilai Smoothing Index yang sebelumnya memiliki nilai 45,01 kemudian mengalami penurunan yakni senilai 9.6, Artinya semakin kecil nilai Smoothing Index maka menunjukan keseimbangan lintasan produksi yang lebih baik serta dengan metode ini produksi barcode di line Laser Marking lebih effisien di bandingkan sebelum diterapkan metode tersebut.

Kata kunci: efisiensi lintasan,keseimbangan lintasan, largest candidate rule