PENGARUH MORAL IDENTITY DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP MORAL DISENGGAGEMENT PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A KARAWANG

Kejahatan seksual menjadi bahasan serius pada satu dekade terakhir. Jenis kejahatan seksual semakin beragam dan angkanya terus meningkat tiap tahunnya. Begitu pula yang terjadi di Karawang meningkat dalam kurun waktu tahun 2018 sampai 2020. Menurut data yang didapatkan dari Lapas Klass IIA Karawang sampai bulan Agustus 2021 tercatat ada 89 orang narapidana dengan kasus kejahatan seksual. Salah satu faktor individu melakukan kejahatan seksual adalah karena hilangnya moral yang mereka miliki dan membebaskan diri dari sanksi dan rasa bersalah atas kejahatan yang telah dilakukan hal ini disebut moral disengagement. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran moral identity dan locus of control terhadap moral disengagement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, teknik yang digunakan adalah sample jenuh dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sample yaitu 89 narapidana. Pengambilan data menggunakan tiga skala likert yaitu skala moral identity, skala locus of control, dan skala moral disengagement. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa moral identity berperan negatif terhadap moral disengagement artinya semakin tinggi moral identiy semakin tidak aktif moral disengagement dengan nilai peran sebesar 0.5%, dan locus of control menunjukan peran positif terhadap moral disengagement dengan nilai peran sebesar 13% dan didominasi oleh locus of control external. Pada kedua variabel X memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 lebih kecil dari 0,05 atau p< 0,05.

Kata kunci: Kejahatan Seksual, Moral Identity, Locus of Control, Moral Disengagement