Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) dan Uji Toksisitas Terhadap Larva Udang Artemia Salina dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethaly Test)

Salah satu tumbuhan yang diyakini memiliki manfaat untuk pengobatan adalah daun bunga telang (clitoria ternatea L). Mayarakat Indonesia memanfaatkannya sebagai obat dengan berbagai macam khasiat seperti mata merah, mata Lelah, tenggorokan, penyakit kulit dan lain-lain. Meskipun daun bunga telang (Clitoria ternatea L) memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan, namun pemanfaatan bahan alam tetap harus mempertimbangkan banyak hal, antara lain: ketepatan informasi tentang senyawa yang terkandung dalam bahan alam tersebut, ketepatan penggunaan dosis dan ketepatan waktu serta cara penggunaan. Tidak hanya obat sintesis, obat herbal juga sangat berpotensi memberikan efek yang tidak diinginkan dan mempunyai risiko dalam menyebabkan kerusakan organ jika penggunaan bahan alam tersebut tidak tepat. Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia dan uji anti bakteri bunga telang konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm dengan metode pengujian BSLT (Brine Shrimp Lethaly Test). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas pada sample yang akan di uji. Pada uji fitokimia daun bunga telang memiliki Kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, polifenolat, triterpenoid, dan steroid. Pada pengujian toksisitas bunga telang memiliki persen kematian 48% dari ekstrak methanol, N-heksan, dan Etil Asetat. Dan memiliki tingkat toksisitas yang berbeda yaitu Nilai LC50 yang diperoleh dari ekstrak methanol 126,36 (toksik) , N-heksana 313,32 (toksik), dan etil asetat 171,96 (toksik) memiliki aktivitas toksik yang kuat karena nilai LC50