Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Serum Wajah Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

Penuaan dini muncul akibat terjadinya penurunan produksi kolagen dan akumulasi elastin abnormal, yang dapat meningkatkan kerusakan terhadap melanin kulit. Kulit buah naga merupakan antioksidan maka kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat dijadikan sebagai salah satu formula untuk penggunaan kosmetik. Salah satu dari bentuk sediaan kosmetik yang telah berkembang akhir – akhir ini adalah serum. Serum memiliki kelebihan yaitu memiliki konsentrasi bahan aktif tinggi sehingga efeknya lebih cepat diserap kulit, dapat memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih mudah menyebar dipermukaan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengetahui stabilitas fisik sediaan serum wajah ekstrak kulit buah naga merah yang dibuat dengan 3 formulasi yaitu 8%, 9%, dan 10% dilanjutkan pengujian stabilitas fisik yang disimpan pada tiga kondisi berbeda yaitu suhu ruang, dibawah sinar matahari, dan suhu 40˚C. Kestabilan uji stabilitas fisik sediaan dilihat berdasarkan hasil parameter organoleptik, pH, dan viskositas sebelum dan sesudah penyimpanan. Hasil pengujian stabilitas fisik dari formulasi ini dikatakan stabil dilihat dari hasil uji homogenitas, organoleptik, pH, dan viskositas dan diolah menggunakan statistik dengan metode One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian dari sediaan serum wajah ekstrak kulit buah naga menunjukan ketiga formula yang telah dibuat terutama formula 1 lebih stabil pada suhu ruang, dibawah sinar matahari, dan suhu 40˚C saat pengujian stabilitas fisik. Kata Kunci : serum wajah, kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus), uji stabilitas fisik.