UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN CEP-CEPAN (Castanopsis costata (Blume) A.DC) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Selain mempunyai iklim yang tropis, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman hayati dan terdapat sekitar 30.000 spesies tanaman. Tumbuhan yang ada di Indonesia bisa menjadi bahan baku obat juga menghasilkan metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktivitas biologis yang memiliki potensi sangat baik untuk dikembangkan yang dikenal sebagai obat tradisional. Dan salah satu jenis tanaman yang dapat di kembangkan sebagai obat tradisional yaitu daun Cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC). Karena mengandung senyawa flavonoid yang dapat menurunkan demam, flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam biosintesis prostaglandin sehingga demam terhambat menyebabkan penurunan suhu demam. Senyawa aktif yang terkandung di dalam daun cep-cepan antara lain adalah alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tannin, triterpenoid/steroid dan glikosida antrakuinon. Telah dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas antipiretik dari ekstrak etanol daun C. costata terhadap tikus. Induksi demam dilakukan dengan menginjeksikan larutan pepton 5% pada tikus secara subkutan. Metode yang dilakukan menggunakan thermometer untuk pengukuran suhu dimasukkan ke rektal. Kenaikan suhu diamati setelah menit ke 30 dan setelah diberikan perlakuan. Pada penelitian kali ini digunakan dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan dosis 200 mg/kg BB, didapatkan hasil bahwa daun C. costata mempunyai aktivitas sebagai antipiretik pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi dengan pepton 5%. Aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun C. costata yang paling tinggi digunakan untuk menurunkan dosis suhu rektal tikus demam yaitu dosis 50 mg/g BB tikus dengan persen penurunan sebesar 2,9. Kata kunci: Demam, Daun Cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC), dan aktivitas antipiretik