Analisis Penjatuhan Pidana Pada Tindak Pidana Pencabulan Anak Dibawah Umur Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN.Kwg)

Pergaulan bebas merupakan peristiwa hukum selalu terjadi dalam masyarakatKejahatan ini merupakan suatu bentuk pelanggaran atas norma kesusilaan yang merupakan masalah hukum nasional terutama di Indonesia. Tidak terkecuali hal tersebut terjadi di Kabupaten Karawang. Dalam penelitian ini, objek yang diambil oleh penulis adalah terkait dengan perkara tindak pidana pencabulan berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 242/Pid.sus/2019/PN Kwg. Terdakwa pada kasus ini adalah Muhammad Hanifah Maulana Malik Faznur Alias Malik Bin Asep Gunawan 21 (dua puluh satu) tahun dengan anak korban Arviana Listyanti Binti Arief Dharmawan S.E. Tentunya dalam perkara ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pembuktian tindak pidana dan penjatuhan pidana pencabulan anak di bawah umur serta pertimbangan hakim ditinjau dari Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dapat dibuktikan dalam putusan Nomor 242/Pid.sus/2019/PN.Kwg. Metode penelitian dengan menggunkan metode yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pembuktian yang di terapkan hakim dipersidangan dalam membuktikan tindak pidana pencabulan telah seusai dengan rumusan Pasal 183 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana sehingga dalam hal pertimbangan hakim terhadap putusan yang dijatuhkan terhadap terdakwa baik secara yuridis dan non yuridis telah tepat. Hakim dalam hal ini menggunakan pembuktian undang-undang negatif dan teori pemidanaan tujuan/alternatif. Kata kunci : Pertimbangan Hakim, Pencabulan Terhadap Anak, Pembuktian